Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan
diharapkan
peserta didik mampu menulis, menerjemahkan, menjelaskan isi
kandungan dan menghafalkan hadis tentang perilaku keseimbangan hidup di dunia dan akhirat riwayat Ibnu
Asakir dari Anas (….ليس بخيركم من ترك دنياه لآخرته) dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah (المؤمن
القوي خير و أحب إلى الله من المؤمن الضعيف) dan hadis riwayat
Bukhori dari Zubair bin Awwam (لأن يأخذ
أحدكم أحبلا فيأخذ
خزمة من حطب)
Pelaksanaan
Mencermati Kisah
|
1
|
Kisah Khalifah Umar Bin Khatab
|
Sahabat Umar
bin Khatab sewaktu menjadi khalifah pernah sangat marah ketika melihat
orang yang hanya berada di masjid untuk ibadah tetapi mengabaikan tugas dan
tanggung jawabnya terhadap keluarga, ia rajin beribadah tapi untuk kebutuhan
sehari-hari bergantung kepada
saudaranya. Beliau bertanya :" Kenapa kamu berdiam diri di masjid dan
tidak bekerja untuk mencari rezeki dari Allah?. Jawab orang tersebut:” Wahai
Khalifah, kebutuhan sehari-hariku sudah dipenuhi oleh saudara saya, karena itu
hidupku hanya untuk Allah, kugunakan hari-hariku untuk salat dan membaca
Alqur’an serta iktikaf di masjid”. Mendengar jawaban tersebut Khalifah berkata :”Kalau begitu
pahala saudaramu lebih besar dari pahalamu. Sebab kamu tidak mungkin bisa menjalankan ibadah di masjid seperti ini
tanpa ada bantuan dari saudaramu yang setiap hari bekerja untuk mencukupi
kebutuhan dirinya dan kebutuhanmu".
Sumber
: Dinamika kehidupan religius
Pngrang
: Muhammad Tholchah Hasan
Abu Hanifah al-Nu'man
Abu
Hanifah al-Nu'man bin Stabit bin Zautha dilahirkan di Kufah pada tahun 80
H/699. Orang tuanya berasal dari keturunan Persia dan ketika ia masih dalam
kandungan di bawa pindah ke Kufah dan menetap disini hingga Abu Hanifah lahir. Abu
Hanifah memiliki ilmu yang luas dalam semua kajian Islam hingga ia merupakan
seorang mujtahid besar (imamul a"zdam ) sepanjang masa. Karya karyanya
yang sampai kepada kita adalah kitab al-Fiqul Akbar, Kitab Al-Risalah, kitab
Al- 'Alim wal Mutallim dan kitab Al-washiyah. Meskipun demikian ia hidup sebagaimana
layaknya dengan melakukan usaha berdagang dalam rangka menghidupi keluarga.
Dengan prinsip berdiri di atas kemampuan sendiri. Meskipun ia berdagang ia
hidup sebagai kehidupan sufi dengan zuhud, wara, dan taat ibadah. Abu Hanifah
hidup dengan ilmu dan bimbingan umat dengan penuh kreatif, hidup dengan
kemampuan sendiri tidak memberatkan orang lain. Disamping menjalankan usaha
dagangnya. ia juga hidup dengan ibadah yang intensif siang dan malam. Pada
suatu kerika Abu Hanifah mengirim barang dagangan kepada kongsinya. Didalam
barang dagangan itu ada sehelai kain yang cacat. Abu Hanifah mensyaratkan
kepada kongsinya supaya menerangkan cacat kain itu. Lalu sipembeli tidak
mengetahui. Ketika Abu Hanifah mengetahui hal itu maka ia segera bersedekah
sebanyak 30.000 dirham.Dalam kehidupan, disamping memiliki akhlak dan tingkah
laku mulia, ia selalu menjaga kesucian diri dan harta, disamping ia selalu
dalam peribadahan selama 40 tahun Abu Hanifah memenuhi malam malamnya dengan
shalat dan selama itu shalatnya subuh dilaksanakan dengan wudhu pada waktu
isya. Dan dalam shalatnya itu dibacanya al-Quran dan konon kerika ia meninggal
ia telah menghatamkan al-Quran 7000 kali.
No
|
Lafadz Ayat
Al-Qur’an
|
Pokok
Kndungan/isi
|
1
|
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ
الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا
أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا
يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
(Q.S.
Qashshas :77)
|
Perintah
mencari apa yang telah dianugerahkan Allah tentang kebahagian akhirat, dan larangan melupakan
kebahagiaan duniawi dan anjuran
berbuat baik kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepada
kita dan larangan berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Karena Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan
|
2
|
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
(Q.S.
Ibrahim:7)
|
Perintah
untuk bersyukur atas nikmat Allah, dan apabila kufur nikmat sesungguhnya
adzab Allah sangat pedih
|
3
|
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ
مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
(Q.S. Ali
Imran:14)
|
manusia
cenderung pada kesenangan hidup dunia. Namun di akhir ayatnya Allah
mengingatkan kita bahwa manusia akan kembali pada Allah sehingga semua
kesenangan dunia itu akan ditinggalkan. Oleh karena itu tidak ada yang lebih
baik selain tempat kembali yang paling baik yaitu surga.
|
4
|
dst
|

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar yang membangun...